Jalan Baru Pemerintah Memutus Rantai Kemiskinan

LiveNews – Dai populer sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Sabilunnajah Bojonegoro, KH. Anwar Zahid, mengemukakan rasa bangganya atas lahirnya program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo sebagai usaha nyata memutus rantai kemiskinan. perihal itu ia sampaikan dikala merasa penceramah antara peresmian Gedung SDI di Pesantren Ulumiyah Al Makruf, Pare, Kediri, Minggu (7/9) malam.

Peresmian gedung selanjutnya dipimpin langsung oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan dihadiri para kiai, santri, serta tokoh masyarakat.

Dalam tausiyahnya, KH. Anwar Zahid memastikan bahwa keberadaan Sekolah Rakyat merupakan trik strategis pemerintah untuk memperkuat fondasi pendidikan, terutama bagi kalangan kurang mampu.

“Saya beri dukungan dan setuju Program Presiden Prabowo yang menghadirkan Sekolah Rakyat. Ini privat untuk keluarga miskin. apabila pingin memperkuat perekonomian bangsa, ya sasarannya penduduk miskin disekolahkan,” kata dia.

Empat Unsur vital Pembangunan Manusia

Lebih lanjut, Kiai Anwar Zahid tekankan bahwa pembangunan manusia tidak bisa hanyalah mengandalkan aspek ekonomi semata, melainkan juga memadukan empat unsur vital kehidupan.

“Dalam agama, kita memang diajarkan untuk mengkombinasikan empat faktor kehidupan: negara, agama, memperkuat orang tua, dan termasuk anak. Sekolah Rakyat menjadi jembatan sangat penting agar anak-anak berasal dari keluarga tidak cukup dapat memiliki masa depan yang lebih baik,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang ikut hadir didalam acara tersebut mengemukakan bahwa program Sekolah Rakyat termasuk terinspirasi dari sistem pendidikan pesantren.

“Sebenarnya, penyelenggaraan Sekolah Rakyat tidak benar satu inspirasinya berasal dari pesantren, dikarenakan pesantren adalah boarding school yang udah terbukti membentuk karakter dan akhlak anak-anak kita,” ujar Gus Ipul.

Melalui kehadiran Sekolah Rakyat, pemerintah, kata Gus Ipul, bertumpu akan buka akses pendidikan yang lebih luas dan setara bagi anak-anak dari keluarga miskin. pertolongan para kiai dan pesantren diharapkan terasa penguat ekosistem pendidikan berbasis nilai, ethical dan kemandirian.