Kemenhan Menunggu Arahan Presiden Prabowo

LiveNews – Kepala Biro Informasi dan Humas Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas angkat berkata soal rancangan Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia.
Menurut dia, pihak Kemhan akan menopang penuh rancangan Presiden Prabowo tersebut.
“Kementerian Pertahanan juga TNI tentunya bergerak atas perintah berasal dari Presiden, menjadi kami tahu bahwa presiden kami juga mantan menteri pertahanan. Namun selagi ini aku belum monitor apakah tersedia petunjuk langsung ke Kementerian Pertahanan, ke Bapak Menhan berkenaan rancangan tersebut,” kata Frega selagi junpa pers di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (10/4/2025).
Dia menjelaskan, mengacu kepada kebijakan sebelumnya, Indonesia juga udah pernah lakukan sistem evakuasi pada para mahasiswa Palestina. Mereka kemudian bisa melanjutkan pendidikannya di Universitas Pertahanan (Unhan).
“Mahasiswa berasal dari Palestina, udah dua angkatan, mereka langsung berangkat berasal dari sana kemudian lakukan adaptasi dan ikuti perkuliahan. Jadi tentunya kami ikuti petunjuk berasal dari Bapak Presiden, sekiranya nanti sebetulnya tersedia petunjuk formal untuk menopang sistem evakuasi juga juga pada selagi hingga di Indonesia, Kementerian Pertahanan dan TNI tentunya siap sebab kami memiliki infrastrukturnya, seperti tempat tinggal saki dan layanan kesegaran lainnya,” ungkap Frega.
Dia memastikan, di dalam beberapa tugas yang sebetulnya berkenaan bersama operasi militer tak hanya perang, TNI udah mempunyai pengalaman untuk melalukan evakuasi korban, penyelamatan hingga pemulihan.
“Jadi pasti apa yang menjadi kebijakan pemerintah pusat itu akan kami pedomani selagi sebetulnya tersedia perintah, kami akan support penuh bersama sumber energi yang kami memiliki baik di Kementerian Pertahanan maupun tentunya tentara nasional Indonesia (TNI),” tahu Frega.
Keinginan Prabowo
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meyakinkan kesiapan Indonesia menampung korban konflik Gaza, Palestina untuk sementara. Hal itu disampaikan Prabowo sebelum lakukan kunjungan kenegaraan ke negara Timur Tengah, yakni UEA, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.
“Kami juga siap terima korban-korban yang luka-luka, dan nanti langsung kirim Menlu untuk diskusi bersama pemerintah Palestina, bersama pihak daerah tersebut, bagaimana pelaksanaanya untuk kami siap evakuasi mereka yang luka-luka,” tutur Prabowo di Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (9/4/2025).
“Mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu, siapa saja boleh, pemerintah Palestina dan pihak berkenaan di situ mereka mengidamkan dievakuasi ke Indonesia, kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka,” sambungnya.
Menurut Prabowo, diperkirakan untuk gelombang pertama evakuasi korban konflik Gaza akan berjumlah 1.000 orang. Namun begitu, dia utamakan ada syarat bagi pihak Palestina untuk merealisasikan perihal itu.
“Syaratnya adalah semua pihak kudu menyetujui perihal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara, hingga pulih kembali, dan pada selagi pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza udah memungkinkan, mereka kudu kembali ke daerah mereka asal,” tegasnya.
Adapun sikap berasal dari pemerintah Indonesia itu, kata Prabowo, kudu mendapat dukungan bersama upaya konsultasi bersama sejumlah pemimpin negara Timur Tengah.
Komisi I DPR RI: Rencana Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia Harus bersama Rancangan Jelas
Presiden Prabowo Subianto melempar wacana korban genosida Israel di wilayah Gaza untuk ke Indonesia. Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono menyongsong baik rancangan tersebut.
“Tentu ini adalah rancangan mulia berasal dari Presiden Prabowo, bersama alasan kemanusiaan. Hanya saja, kudu disertai bersama rancangan dan rancangan yang tahu supaya upaya ini bisa berhasil dan juga menghasilkan apa yang kami harapkan,” kata Dave Laksono selagi dikonfirmasi, Kamis (10/4/2025).
Namun, Dave mengingatkan kudu tersedia rancangan yang kudu dipersiapkan matang, di antaranya mengenai daerah tinggal hingga berapa lama warga Gaza Palestina berada di Indonesia.
“Tentunya, mereka di sini tinggal di mana, pelayanan apa yang kami bisa memberikan kepada mereka. Bagi anak-anaknya apakah disiapkan sekolah khusus, adakah pelatihan kerja untuk yang dewasa,” kata Dave.
Politikus Golkar itu juga menyatakan kudu tersedia batas selagi tahu berapa lama warga Gaza Palestina bisa mengungsi di tanah air.
“Berapa lama mereka tinggal disni. Hal-hal selanjutnya adalah anggota kecil berasal dari yang harus, disiapkan oleh pemerintah sebagai tuan tempat tinggal akan tamu-tamu kami itu,” pungkas Dave.