Menag Kenang Paus Fransiskus di Forum Internasional

Menag Kenang Paus Fransiskus di Forum Internasional
Menag Kenang Paus Fransiskus di Forum Internasional

LiveNews – Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan pesan persatuan dalam pertemuan internasional yang berfokus pada perdamaian bertajuk “Daring Peace” di Vatikan, Roma. Dia juga mengenang ikatannya dengan mendiang Paus Fransiskus di hadapan berbagai pemimpin dunia.

“Ketika saya mendengar berita duka dari Vatikan, saya merasa sangat terkejut. Semua momen bersama Paus Fransiskus terbayang dalam pikiran saya. Hatiku terasa sangat berat,” ungkap Nasaruddin dalam pernyataannya pada hari Selasa, 29 Oktober 2025.

Pertemuan internasional untuk perdamaian ini diorganisir oleh Komunitas Sant’ Egidio. Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pembicara, termasuk Grand Syekh Al Azhar dan Ketua Majelis Hukama Muslimin, Ahmed Al Tayeb.

Acara ini dipimpin oleh Presiden Komunitas Sant’ Egidio, Profesor Marco Impagliazzo. Banyak Kardinal, Uskup, Pastor, serta Suster, juga hadir bersama delegasi tokoh-tokoh agama dari lebih dari 50 negara.

Ketika Nasaruddin Menerima Berita Kematian Paus Fransiskus

Nasaruddin mengakui bahwa ia mengetahui berita mengenai wafatnya Paus Fransiskus beberapa jam setelah ia mendapatkan undangan dari Sant’ Egidio untuk berbicara di forum tersebut. Pada saat itu, dia berharap bisa bertemu Paus Fransiskus di Vatikan pada bulan Oktober ketika dia menghadiri acara ini.

“Ada banyak kenangan berharga yang tak terlupakan saat bersama Paus Fransiskus. Ketika saya melihat foto kami, di mana saya menciumnya dan dia mencium tangan saya, saya merasa seolah-olah dia masih ada di samping kami,” ujarnya.

Saat Nasaruddin menelusuri kenangan persahabatannya dengan Paus Fransiskus, di layar ditampilkan dua foto bersejarah. Satu foto menunjukkan Nasaruddin mencium kening Paus Fransiskus dan satu lagi menunjukkan Paus mencium tangan Imam Besar Masjid Istiqlal.

Nasaruddin merasa otentik dan dalaman kasih yang dimiliki Paus Fransiskus ketika mereka berjabat tangan. Baginya, itu bukan hanya sekadar tindakan formalitas, tetapi pengalaman spiritual yang merefleksikan persaudaraan antar manusia.

“Dalam percakapan singkat kami, Paus Fransiskus mengacu kepada Ensiklik Fratelli Tutti dan menyampaikan kepada saya bahwa kita dipanggil untuk menjalin hubungan persaudaraan yang melampaui batasan agama, ras, dan bangsa,” ujar Nasaruddin, sebagaimana dilansir oleh Antara.

Paus Fransiskus Masih Diingat sebagai Sosok Sederhana dan Penuh Kasih

Nasaruddin kemudian mengenang momen-momen hangat yang dilalui bersama Paus Fransiskus, yang membahas nilai-nilai persaudaraan antar iman. Keduanya sepakat bahwa kitab suci masing-masing mengajarkan pesan yang serupa bahwa kemanusiaan adalah hal yang utama.

“Kami tersenyum satu sama lain, menyadari bahwa kitab suci kami menyampaikan pesan yang serupa, yakni kemanusiaan lebih penting dari segalanya,” jelasnya.

Dalam lawatannya ke Jakarta, mereka berdua menandatangani Deklarasi Istiqlal bersama pemuka agama lainnya. Paus pun memberikan pesan yang menyentuh hati kepada rakyat Indonesia untuk terus berkembang dalam iman, persaudaraan, dan kasih.

Bagi masyarakat Indonesia, Paus Fransiskus dikenang sebagai sosok yang penuh kasih, rendah hati, serta peduli pada lingkungan. Dia mengagumi keragaman Indonesia, karena umat dari berbagai agama hidup rukun berdampingan.

Dengan ensiklik Laudato Si, Paus mendorong perubahan cara hidup demi melindungi bumi dan sesama makhluk ciptaan.

“Paus Fransiskus tidak hanya berbicara tentang kasih, tetapi yang lebih bermakna, dia memberi contoh penting mengenai kesederhanaan. Saat berkunjung ke Indonesia, penampilannya sangat sederhana,” kata Nasaruddin.

By huna88

Leave a Reply

info langsung Radar utama Medan daily Suara publik Detik nusantara Kabar rakyat Media Cepat Lensa berita Pusat Informasi Kabar terkini Detik viral Goal update
LiveNews