PDIP Diyakini Tetap Solid Usai Hasto Tersangka
LiveNews – Penetapan Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto sebagai tersangka oleh KPK memunculkan dugaan bahwa partai tersebut tengah diacak-acak. Sebab terhadap dasarnya, Hasto ditetapkan di dalam persoalan yang sama bersama buron Harun Masiku, sosok yang sudah hilang selama lima tahun. Lantas mengapa Hasto baru ditetapkan sebagai tersangka?
KPK mengklaim pihaknya baru mendapatkan alat bukti kuat untuk tingkatkan standing hukum Hasto. Meski begitu, pertanyaan berikutnya adalah mengapa Hasto tidak segera ditahan. Jawabannya nyaris sama, KPK hendak memperkuat alat bukti terutama dahulu.
Tak heran kelanjutannya situasi ini dinilai sebagai aksi penindakan hukum bermotif politik.
Menanggapi hal itu, pengamat politik Dedi Kurnia Syah menyebutkan usai Hasto ditetapkan sebagai tersangka maka saat ini situasi internal PDIP adalah mencari pengganti posisi sekjen. Bisa sebagai pelaksana tugas terutama dahulu sehingga roda organisasi selalu berjalan.
“Status tersangka Hasto menyadari jadi pertimbangan pergantian Sekjen atau setidaknya pelaksana tugas, mengingat organisasi selalu kudu berjalan,” kata Dedi melalui pesan singkat kepada Liputan6.com, Rabu (25/12/2024).
Dedi menyebut, PDIP tidak dulu kekurangan kader mumpuni untuk mengisi posisi strategis tersebut, menjadi dari Ahmad Basarah, Deddy Sitorus, Yasonna Laoly dan sosok lain.
Walaupun kelak Sekjen berganti, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini meyakinkan tidak tersedia potensi perpecahan di tubuh partai banteng moncong putih. Dengan catatan, Megawati Soekarnoputri tetap memimpin.
“Selama Megawati tetap memimpin, potensi perpecahan itu kecil mengemuka. Terlebih, tokoh PDIP bersama kapasitas Sekjen terhitung memadai banyak. Ahmad Basarah, Deddy Sitorus, Yasonna Laoly, dan tetap banyak lainnya,” ungkap Dedi.
Perbedaan Karakter Puan-Prananda
Sementara itu, Dedi mengamini Puan dan Prananda mempunyai pembawaan tidak sama di PDIP. Puan muncul lebih cenderung ke pemerintah, tetapi Prananda ikuti garis Megawati.
“Meski memang, antara Puan dan Prananda terkesan berbeda, Puan yang berada di pihak pemerintah dan Prananda di pihak Megawati, namun situasi itu belum perlihatkan ada kontestasi antara mereka,”.
Saat ditanya kesimpulan arah dari PDIP ke depan, Dedi tetap berkeyakinan partai tersebut menyita jalur oposisi. Sebab, karakternya yang tidak menyerah dan kuat bertarung meski tidak berada di barisan penguasa.
“Sejauh ini, PDIP lebih kemungkinan makin oposisi kalau ditekan, sikap marhaenisme itu melekat di kader PDIP, mereka tidak miliki kebiasaan menyerah tanpa bertarung,” Dedi menandasi.
KPK Resmi Tetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Tersangka di Kasus Harun Masiku
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menentukan Hasto Kristiyanto (HK) selaku Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan sebagai tersangka persoalan dugaan suap Pergantian Antar Waktu (PAW) mantan calon legislatif PDIP, Harun Masiku.
“Penyidik mendapatkan ada bukti keterlibatan saudara HK, yang mengenai selaku Sekjen PDI Perjuangan dan saudara DTI selaku orang kepercayaan saudara HK,” kata Ketua KPK Setyo Budiyanto di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/12/2024).
Menurut dia, Hasto Kristiyanto terlibat di dalam usaha perlindungan hadiah atau janji kepada Wahyu Setiawan selaku bagian Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama-sama bersama Agustiani Tio F berkenaan penetapan bagian DPR RI terpilih 2019-2024.
“Kenapa baru saat ini (ditetapkan tersangka), ini sebab kecukupan alat buktinya. Penyidik lebih yakin, setelah terhadap langkah sistem pencarian DPO Harun Masiku, tersedia kesibukan pemanggilan, pemeriksaan, penyitaan terhadap barang bukti elektronik, di situlah kita mendapatkan banyak bukti dan petunjuk,” menyadari dia.
Adapun berkenaan kapan Hasto Kristiyanto ditahan, Setyo meminta publik menanti penyidik KPK bekerja sampai nantinya melakukan sistem hukum tersebut.
“Pastinya kita melakukan sistem sesuai ketetapan yang ada,” Setyo menandaskan.