Polri Gandeng FBI Usut Teror Bom

LiveNews – Polri menggandeng Biro Investigasi Federal Bureau of Investigation (FBI) untuk menelusuri asal-usul pengirim email berisi teror terhadap pesawat Saudia Airlines yang mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, kerja sama lintas negara itu dibutuhkan dikarenakan pelacakannya melibatkan otoritas luar negeri.
“Saat ini kami sedang berkoordinasi bersama dengan FBI untuk meneliti email yang ada,” kata dia, Sabtu, (21/6/2025).
Dia mengatakan, Polri mendapatkan kejanggalan terhadap alamat email pengirim. Hasil pas menunjukkan pesan dikirim dari lokasi Arab Saudi, tetapi bersama dengan account anonim yang tak sesuai bersama dengan profil pengguna.
“Sehingga kami sedang melaksanakan pendalaman lebih lanjut,” ujar dia
Kendati menurut Listyo, masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan apakah ancaman itu masuk yurisdiksi hukum Indonesia atau justru bagian dari kejahatan lintas negara.
“Tentunya kami bekerjasama bersama dengan FBI, ini masuk lokasi hukum Indonesia, ataukah masih luar itu, semuannya sedang kami melaksanakan pendalaman lebih lanjut,” ujar dia.
Sebelumnya, pesawat Saudia Airlines rute Jeddah–Jakarta membawa 442 jemaah haji terpaksa mendarat darurat di Kualanamu sehabis Kementerian Perhubungan menerima ancaman bom melalui email.
Hasil kontrol tim penjinak bom, Densus 88 Antiteror, dan TNI menunjukkan pesawat di dalam suasana aman.
Kronologi Peristiwa
Sebanyak 442 jemaah haji Debarkasi Jakarta Kloter 12, penumpang Saudi Airlines SV-5276 sudah diberangkatkan dari Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) ke Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Mereka diberangkatkan Rabu (18/6/2025). Dikatakan Kasubbid Penmas Polda Sumut, Kompol Siti Rohani, sistem penjemputan penumpang dari hotel diantarkan ke Bandara Kualanamu dikerjakan oleh perusahaan Groundhandling PT JAS Bandara Kualanamu.
Selanjutnya para penumpang diarahkan menuju Ruang Tunggu Keberangkatan Bandara Kualanamu dan bersiap di Area Pintu 5 dan 6.
“Pengamanan dikerjakan Polresta Deliserdang sebanyak 45 orang, di-backup personel Kodim 0204 DS,” Siti menuturkan.
Selanjutnya terhadap pukul 06.40 WIB, kru Saudi Airlines SV-5276 tiba di Bandara Kualanamu dan bersiap di Area Pintu 6. Lalu pukul 07.24 WIB kru masuk menuju pesawat melalui Pintu 5.
Pada pukul 07.40 WIB penumpang boarding menuju pesawat melalui Pintu 5. Pukul 08.30 WIB, pesawat push back dan bergerak menuju landasan pacu. Pukul 08.45 WIB pesawat berangkat dari Bandara Kualanamu menuju Bandara Soekarno Hatta.
Sesuai knowledge penumpang dan kru pesawat, yaitu jemaah/penumpang yang diberangkatkan 442 orang, terdiri dari 207 orang laki-laki, 235 orang perempuan. Sedangkan kru pesawat berjumlah 18 orang, terdiri dari perempuan 11 dan laki-laki 7 orang.
Sedangkan Warga Negara Asing (WNA) berjumlah 7 orang, yaitu 6 orang WNA Arab Saudi, dan 1 WNA India.
Pastikan Keselamatan dan Keamanan Penerbangan Haji
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan meyakinkan keselamatan dan keamanan 442 penumpang jemaah haji Kloter 12 Debarkasi Jakarta-Bekasi dari ancaman bom.
Pilot Saudi Airlines SV-5276 rute Jeddah-Jakarta menentukan alihkan rute penerbangan (divert) ke Bandara Kualanamu di Deli Serdang sehabis mendapat ancaman bom melalui surat elektronik (e-mail).
Keputusan selanjutnya diambil alih sehabis melaksanakan koordinasi bersama dengan pihak perihal untuk penanganan lebih awal.
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan, Asri Santosa menjelaskan, sehabis Saudia Airlines mendarat di Bandara Kualanamu dikerjakan penanganan (emergency treatment).
“Emergency treatment bersifat kontrol terhadap semua penumpang dan kru pesawat, sesudah itu dilanjutkan kontrol kabin pesawat dan cargo compartement (barang penumpang di bagasi),” kata Asri Santosa.
Pemeriksaan oleh Tim Gabungan
Disebutkan Asri, kontrol dikerjakan secara gabungan oleh Tim Gegana Polri, Tim Penjinak Bom Polda Sumut, TNI AD, TNI AU, dan Petugas Keamanan Bandara (Aviation Security) dan juga Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) Bandara.
“Bandara Kualanamu tetap beroperasi, dan penanganan dikerjakan di area isolasi sehingga tidak menyebabkan rintangan di dalam pergerakan tinggal landas dan mendarat pesawat terbang lainnya,” Asri menyebutkan.
Pemeriksaan selesai terhadap Selasa, 17 Juni 2025 pukul 18.47 WIB. Tidak ditemukan bom atau indikasi bahan peledak lainnya. Seluruh penumpang dan kru diinapkan di penginapan terdekat.
Penanganan Ancaman Bom
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat di dalam penanganan ancaman bom tersebut.
“Komite Keamanan Bandara Kualanamu, Pemerintah Daerah setempat, dan pihak perihal lainnya yang melaksanakan cara cepat sehingga suasana menjadi aman tertanggulangi dan kondusif,” tandasnya.
Langkah-langkah penanggulangan suasana darurat keamanan penerbangan yang dikerjakan sudah sesuai bersama dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015 perihal Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024 perihal Pedoman Teknis Penilaian Ancaman Keamanan Penerbangan.