Remaja di Bantul Tewas Gantung Diri

LiveNews – Remaja berinisial ADK (14) nekat mengakhiri hidup bersama cara gantung diri di Pedukuhan Kajur Kulon, RT. 05, Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Bantul. Korban ditemukan tewas gantung diri pada Rabu (23/7/2025) sekira pukul 06.10 WIB.
“Pada hari Rabu tanggal 23 Juli 2025 sekira pukul 06.10 WIB saksi 1 BAD (9) (adik korban) yang pada mulanya tinggal dan tidur di tempat tinggal saksi 2 (nenek korban) punya niat untuk menyita perlengkapan sekolah di tempat tinggal milik korban dan saksi 1,” kata Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana dalam keterangannya.
“Sesampainya di tempat tinggal tersebut, adik korban memandang korban dalam kondisi gantung diri,” tambahnya.
Adik korban pulang ke tempat tinggal neneknya sambil menangis menemukan kakaknya tewas gantung diri. Mendengar kabar itu, neneknya langsung memanggil adik-adiknya untuk berkunjung ke lokasi.
Sesampainya di lokasi, kata Jeffry, ADK udah meninggal dunia bersama posisi terkait di pengeret atau sunduk tempat tinggal korban. Kemudian, adik dari nenek tersebut memotong tali itu bersama menggunakan pisau dapur. Keluarga korban melaporkan perihal tersebut ke Polsek Imogiri.
“Dari hasil pemeriksaan tim medis puskesmas Imogiri II Zazitu dan ident Polres Bantul tidak ditemukan bekas luka atau tanda-tanda kekerasan,” ujarnya.
“Lidah terjulur, mengeluarkan sperma dan kotoran. Gantung diri menggunakan kain sarung warna biru corak kotak putih,” sambung Jeffry.
Hasil Penyelidikan Polisi
Berdasarkan hasil penyelidikan, pada Selasa, 22 Juli 2025 sekira pukul 19.30 WIB, rekan sekolah korban yaitu R (15) datang atau bermain di rumahnya. Saat itu, R sempat memandang ada tali yang digunakan oleh korban untuk bunuh diri terkait di pengeret tersebut.
“Saat ditanya oleh R, tali itu untuk apa. Dijawab korban bahwa akan memicu mainan gantungan,” ucapnya.
Ternyata, korban bersama adiknya itu udah ditinggal oleh orang tuanya yang udah berpisah atau bercerai.
“Dalam kurun selagi 3 bulan terakhir, korban dan adik korban ditinggal oleh orang tuanya yang udah bercerai dan keseharian diasuh oleh kakek-neneknya,” ungkap Jeffry.
“Atas perihal tersebut, keluarga menerima kematian korban bersama memicu surat penyataan yang ditandatangani oleh istri korban dan sesudah itu diserahkan kepada keluarga korban untuk dimakamkan,” pungkasnya.