Warga Sungai Ciliwung Diimbau Waspada Banjir
LiveNews – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta melaporkan situasi terkini situasi Pos Pantau Depok yang mengalami kenaikan dan berada di posisi siaga 3 terhadap Kamis (30/1/2025). Data ini tercatat per pukul 07.00 WIB.
Berdasarkan data BPBD Jakarta, Tinggi Muka Air (TMA) di Pos Pantau Depok telah raih 220 centimeter (cm). Hal ini imbas hujan yang menguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya.
“BPBD DKI Jakarta memberitakan bahwa terhadap pukul 07.00 WIB ketinggian pos pantau depok 220 cm didalam standing siaga 3,” demikianlah Info dikutip terhadap laman Instagram @bpbddkijakarta, Kamis (30/1/2025).
Warga di sepanjang lintasan Sungai Ciliwung diminta waspada. Pasalnya, enam jam ke depan air kiriman diprediksi dapat sampai di wilayah Srengseng Sawah, Lenteng Agung, Tanjung Barat, Pejaten Timur, Rajawati, Pengadegan, Cikoko, Kebon Baru, Bukit Duri, Manggarai, Kalisari, dan Baru.
Lalu, Cijantung, Gedong, Balekambang, Cililitan, Cawang, Bidara Cina, Kampung Melayu, serta Kebon Manggis. Dalam situasi darurat warga Jakarta sanggup menghubungi call center Jakarta Siaga di 112.
“Diimbau kepada warga di sepanjang bantaran sungai agar berhati-hati dan antisipasi terhadap bahaya banjir,” tulis BPBD Jakarta.
Adapun kronologi kenaikan TMA Pos Pantau Depok berlangsung sejak pukul 06.00 WIB, dimana TMA sebesar 200 cm dan lagi naik terhadap pukul 07.00 WIB jadi 220 cm.
Sementara itu, Pintu Air Pasar Ikan juga mengalami kenaikan dan berada terhadap standing siaga 2. Tinggi Muka Air (TMA) Pintu Air Pasar Ikan terhadap pukul 07.00 WIB sebesar 203 cm.
Banjir Jakarta, BPBD Distribusikan Bantuan Logistik di Sejumlah Titik Pengungsian
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menyalurkan dukungan logistik bagi korban banjir di sejumlah titik pengungsian di Jakarta. Bantuan yang didistribusikan mencakup nasi kotak, selimut, matras, dan berbagai keperluan lainnya.
“Kami masih tetap mendistribusikan ke wilayah lain cocok bersama keperluan lapangan,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, dikutip berasal dari Antara, Rabu (29/1/2025).
Untuk wilayah Jakarta Barat, dukungan disalurkan di wilayah pengungsian Masjid Al-Muhajirin, Jalan Akasia Raya RT 015/RW 12, Kelurahan Cengkareng Timur, bersama jumlah pengungsi raih 66 jiwa.
Sementara itu, di SDN 16 Pagi Kelurahan Cengkareng Barat, terdapat 200 jiwa yang mengungsi. Logistik yang telah disalurkan meliputi air mineral, makanan siap saji 150 boks, selimut 20 pcs, mukena 10 set, sarung 20 pcs, 75 paket family kit, 75 paket kidsware, 75 paket sandang, serta 20 matras.
Sementara untuk wilayah pengungsian di Jalan Dharmawanita RT 01 dan RT 02/RW 01 Kelurahan Rawa Buaya yang bertempat di Rusun Lokbin berjumlah 100 jiwa.
Untuk logistik yang telah didistribusikan, yaitu air mineral 10 dus, makanan siap saji 100 boks, selimut 10 lembar, family kit 40 paket, kidsware 40 paket, dan paket sandang 40 paket.
Yohan menambahkan, untuk pengungsi di Jakarta Timur tepatnya di Kelurahan Cakung Timur berjumlah 101 jiwa yang berlokasi di sejumlah daerah ibadah layaknya Masjid Al Jihad, Masjid Jami Miftahul Huda, dan Musholla Pasar Modern JGC.
Untuk logistik yang telah didistribusikan, yaitu matras 24 lembar, selimut 43 lembar, family kit 25 paket, dan paket sandang 25 paket.
Ia melanjutkan, untuk pengungsi di Kelurahan Cakung Barat Jalan komplek TNI AD III RT 04/RW 06 terdapat 169 jiwa yang mengungsi di Musala At-Taqwa bersama mendistribusikan makanan siap saji 195 boks.
Atasi Banjir, Sudin SDA Jakarta Barat Kerahkan Pompa
Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat mengerahkan pompa untuk menangani genangan yang berlangsung di 43 RT wilayah setempat terhadap Rabu (29/1/2025).
“Kita telah mengerahkan pompa-pompa mobile (bergerak) dan juga pompa lain di wilayah yang tergenang,” ujar Kasudin SDA Jakbar Purwanti Suryandari sementara dihubungi di Jakarta, Rabu, layaknya dilansir berasal dari Antara.
Namun demikian, kata Purwanti, sebagian wilayah banjir yang tidak sanggup diatasi bersama pompa mobile lantaran air sungai atau kalinya telah meluap.
“Ada sebagian wilayah yang kemarin belum sanggup dipompa karena air kalinya telah limpas (keluar tanggul),” ucap Purwanti.
Menurutnya, banjir yang berlangsung di wilayah Jakarta Barat diakibatkan oleh hujan ekstrem yang berlangsung didalam durasi yang singkat, agar saluran air di wilayah tersebut tidak sanggup mengalirkan genangan yang ada.
“Kemarin hujan memang terlalu deras yang berlangsung didalam durasi singkat. Jadi saluran-saluran kami enggak sanggup menampung curah hujan layaknya itu,” ungkap Purwanti.
Bersihkan Sampah
Hingga kini, Sudin SDA Jakbar tetap bersihkan sampah-sampah di saringan pompa untuk memastikan seluruh pompa bekerja optimal.
“Satgas dan operator Sudin SDA sejak semalam tetap bekerja pada lain bersihkan sampah-sampah di saringan menuju pompa dan memastikan pompa sanggup beroperasi semua,” tutur dia.
Sudin SDA Jakbar menyiagakan 148 pompa stasioner, 70 pompa bergerak, serta 50 pompa apung untuk menangani banjir.
“Semuanya berfungsi,” kata Purwanti.